Senin, 18 Februari 2008

Dongeng Sunda : Sakadang Kuya

Pada suatu malam di hutan yang gelap ada seorang monyet yang bernama monyi yang sedangmengajak kuya si kura-kura ke kebun bapak Tani. “Eh, sakadang kuya, kita ke kebun bapak Tani yuk! Disana cabenya lagi pada merah-merah lo!” Ajak Monyi. “Ah yang bener? Ayo deh kalo gitu.” Jawab Kuya.

Kemudian di kebun cabe bapak Tani, Monyi dan Kuya sangat asyik memetik dan memakan cabe, “Suha… lata-lata” kata Monyi yang dengan bahasa sundanya yang berarti kepedesan, “Ssst… jangan berisik Monyi! Nanti bapak Taninya bangun!” kata Kuya. Namun, kata-kata Kuya tidak dihiraukan oleh Monyi. “Suha… lata-lata” kata Monyi lagi. Lalu tanpa sadar bapak Tani bangun mendengar teriakan Monyi, “Siapa itu? Malam-malam kok ada di kebun cabe saya? Jangan-jangan maling cabe nih!” , kemudian bapak Tani pun mengintip dari balik jendela, “Wah, ternyata si Monyi sama Kuya lagi nyolong cabe! Awas nanti mereka!” seru bapak Tani geram.

Lalu pak Tani pun keluar dengan membawa golok dan kandang. Melihat itu Monyi si monyet langsung kabur dan naik ke atas pohon yang jauh dari kebun bapak Tani, sedangkan kura-kura yang jalannya lambatlangsung dikurung di kandang. “Awas kamu, besok aku sate!” kata bapak Tani. Monyi yang melihat bahwa bapak Tani sudah masuk ke dalam rumah pun menghampiri Kuya, “Eh, kamu mau di sate ya?” Tanya Monyi “Nggak! Orang aku mau dikawinin sama anaknya bapak Tani!” jawab Kuya, “Ah, yang bener? Kalo gitu tukeran dong…” pinta Monyi “Imbalannya apa?” jawab Kuya. “Mmmm aku kasih chiki deh!” “Nggak ah! Aku lagi batuk, jadi gak boleh makan chiki…”,”Kalo gitu, 10.000 deh! Mau ya…” Seru Monyi dengan muka memelas “Mmmm… yaudah deh! Mana uangnya?”, “Nih!” sambil memberikan uang ke Kuya.

Besok paginya…
“Lho kok jadi monyet?” Tanya bapak Tani, “Tapi nggak apalah, toh, monyet enak juga kalo disate!” kata bapak Tani mendengar itu Monyi berseru dalam hati ‘ Sialan si Kuya ternyata aku mau disate bukan dikawinin sama anaknya bapak Tani!! Gimana nih… Oh iya!!! Pura-pura mati! ‘ Lalu, setelah bapak Tani melihat tubuh Monyi yang kaku pak Tani pun keheranan “Kok udah kaku? Tadi kan masih seger! Jangan-jangan dia stress lagi karena mau aku sate, terus akhirnya mati deh! Kalau begini mah, udah jadi bangkai gak enak! Lempar aja ah…” Lalu setelah dilempar, Monyi langsung lari dengan cepat, supaya ia tidak ditangkap bapak Tani lagi.

Healthy Cafe

Sehat itulah namamu…
Sehat itulah jajananmu…

Rapi itulah keadaan kantinmu…
Letakmu sangat strategis…

Aku bisa menjangkaumu dengan sangat mudah…
Canda tawa para pembeli dan penjual…
Meramaikan suasana kantinmu…

Aku akan merawatmu…
Dan aku akan sedih jika aku tidak bisa masuk
Kedalam kantinmu lagi…

Minggu, 17 Februari 2008

Cute Animals buatan orang keren


Fauzi Bowo mana janjimu??????


Save Our Forest

Oh.. Hutanku engkau adalah sumber mata pencaharian…
Namun api yang memerah terus membakarmu …
Hutanku…
Engkau yang semula begitu indah, Begitu hijau, Namun apa daya api terus membakarmu..


Oh.. Hutanku engkau tempat hewan berkembang biak namun api yang terus memerah semakin tidak bisa dikendalikan…
Angin terus menerus berhembus, Hari mulai berganti…
Kini hutanku gersang…
Tak ada binatang tak ada manusia bekerja, karena kini hanya tinggal tulang mereka…


Oh.. Hutanku tangan-tangan jahil dan manusia yang tidak bertanggung jawab telah menghancurkanmu…
Mungkinkah keindahan ini akan terlihat lagi,
Hijaunya pepohonan, dan merdunya kicauan burung dapat kami nikmati kembali…

Oh.. Hutanku maafkan kesalan kami, Karena kami tidak menjagamu, melestarikanmu, dan menyayangimu…
Masih banyak diantara kami yang belum menjaga kelestarianmu…
Semoga musibah ini menjadi pelajaran untuk kami semua sebagai makhluk ciptaannya… Amien

Save Our Sea

Indonesia has many FISH in the sea
But they are in danger

Indonesia has many RIDGES OF ROCK in the sea
But they will be nothing

We must get them back
By saving the sea, our sea
We can make them still ALIVE
IF WE ALWAYS SAVE OUR SEA

Poem for my mother

Ibu engkau yang melahirkan dan merawatku sampai sebesar ini…
Engkau yang ada di sampingku saat aku sakit...
Tanpamu, mungkin sekarang aku tidak ada disini…
Ibu apa yang harus kuberikan untuk
Membalas jasamu?
Aku hanya bisa menghormati, menyayangi,
Dan mencintaimu…
Perhatian dan kasih sayangmu akan ku
Kenang selamanya…
Ketika cahaya rembulan datang, kubisa melihat bulan denga jelas…
Sama seperti halnya denganmu, aku ingin melihat mu
Dengan jelas dimanapun engkau dan aku berada…
Terima Kasih Ya Allah, Engkau telah
Memberiku ibu yang sempurna…
Marahan dan ocehannya takkan pernah kulupakan…
Terima Kasih Ya Allah, aku akan manjaga dan merawat ibuku sampai maut memisahkan kami…